
Setelah berlangsung prosesi Passili dan Khatam Al-Qur’an, malam harinya diadakan upacara Mappacci atau
biasa disebut dengan Tudang Penni. Upacara ini dimaksudkan agar ananda (CMP) mohon restu kepada segenap keluarga,
handai taulan, sanak family,dan para sesepuh agar pernikahannya mendapat petunjuk dan ridho Allah SWT.
Mappacci (bahasa bugis)atau akkorongtigi(bahasa Makassar) serta malam pacara( dalam bahasa Indonesia).
Sedang “pacar” sejenis tumbuhan yang disebut “pacci”atau dalam bahasA latin sebagai pemerah kuku(pacci). Sejak dahulu,
pemerah kuku secara ailmiah ini digunakan,jauh sebelum munculnya era kosmetik modern seperti dewasa ini.
Menurut sejarah budaya masyarakat Bugis Makassar, penggunaan pacara tidak digunakan setiap waktu.Selain utnuk acara
perkawinan, sejak dahulu”pacci” digunakan menyambut dalam bulan suci ramadhan.Biasanya sebelum Nuzul Qur’an,
menantikan turunnya Lailatul Qadar. Namun sesungguhnya pprosesi mappacci adalah upaya mensucikan diri dan warna
merah yang melekat dikuku calon mempelai adalah symbol cahaya, sulu penerang dalam perjalanan hidup di dunia dan di
akhirat. Ada juga yang mengatakan bahwa menggunakan pacar atau pacci sebagai tanda orang beriman (orang berpuasa)
dan orang-orang yang mulia disisi Allah SWT.